Di Linux sendiri ada
penggunaan symlink. Symlink ini berfungsi untuk membuat suatu shortcut link
dari file satu ke file yang lain. Dengan begini ada banyak manfaat dengan
membuat symlink. Symlink ini adalah sejenis link shortcut. Nah lalu apa sih perbedaan
hardlinks dan softlinks di Linux ? Oke, saya akan mencoba membahasnya :)
1. Hardlink
Sebuah file atau lebih
yang dihasilkan dari penggandaan / cloning file (biasanya menggunakan perintah
ln) dimana file ini sama persis dengan sumber penggandanya baik isi content
didalamnya hingga nilai dari inode nya pun sama dan memilik keterkaitan antara
satu dengan yang lain (apabila yang satu berubah yang lainnya akan mengikuti)
disebut hardlinks.
Sintaks hardlink :
- Hardlink = ln
[target] [link nama]
2. Softlink
Sebuah file atau lebih
yang dihasilkan dari penggandaan / cloning file (biasanya menggunakan
perintah ln) dimana file ini sama persis dengan sumber penggandanya serta
memiliki hubungan dari hasil ganda dengan sumber karena bersifat shortcut dan
file hasil ganda sangat bergantung dari file sumber disebut softlinks.
Sederhananya, softlink adalah sebuah file yang menunjuk ke file lain.
Contoh: jika
/home/steven adalah
sebuah direktori,
/home/steven/tmp adalah
sebuah symlink yang berisi path "/tmp" (path absolut) maka ketika
/home/steven/tmp diresolusi, hasilnya adalah /tmp. Dan ketika
/home/steven/tmp/f1.txt
diresolusi, hasilnya adalah /tmp/f1.txt.
Sintaks softlink :
- Softlink = ln -s
[target] [link nama]
Kapan menggunakan
softlink ?
1. Ketika sebuah link berada di filesystem
Karena hardlink adalah referensi langsung ke filesystem, maka kamu gak bisa menggunakan hardlink, sehingga diperlukan softlink untuk dapat masuk ke file sistem.
1. Ketika sebuah link berada di filesystem
Karena hardlink adalah referensi langsung ke filesystem, maka kamu gak bisa menggunakan hardlink, sehingga diperlukan softlink untuk dapat masuk ke file sistem.
2. Menghubungkan ke
direktori
Biasanya banyak yang
menggunakan softlink karena hardlink semata-mata tidak akan bekerja. Ada juga
kasus dimana softlink lebih baik dari pada hardlink, meskipun baik akan
bekerja. Sebagai contoh, mungkin kamu ingin memilih softlink untuk membuatshortcut dan
kamu menggunakan softlink sehingga dapat dengan mudah mengubah target hubungan
antara versi.
Hardlinks dan softlink dapat
dikatakan sama tetapi juga berbeda, karena :
1. Hardlinks dan
softlink secara konten isi sama dengan sumber penggandanya.
2. Hardlinks dapat
berdiri sendiri apabila file sumber hilang/dihapus dll.
3. Softlink tidak dapat
berdiri sendiri apabila file sumber hilang/dihapus dll
Semoga Bermanfaat:)
angkatan berapa kak di stt
BalasHapuswoi dilan wkwkw.. baru bikin laporan ya? :v sama gw juga wokwokwowk
Hapuskok anak STT Pada ngumpul oy
BalasHapusanjay pada buat laporan wkwk
BalasHapusberkumpullah wahai anak STT
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSTT PLN , Ksatria Petir jangan lupa laporan plj dari bu yessy
BalasHapusKEMARILAH WAHAI ANAK IT-PLN YANG MENDAPAT TUGAS DARI BU YESSY
BalasHapusketemu lu dap wkwk
Hapus